DETERMINAN FAKTOR KARAKTERISTIK DAN PENDIDIKAN TERHADAP BALITA STUNTING DI PUSKESMAS MASMAMBANG KABUPATEN SELUMA
DOI:
https://doi.org/10.51712/d46b1c66Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Kondisi stunting bisa membuat anak berisiko lebih tinggi menderita penyakit tidak menular saat dewasa. Prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu pada tahun 2022 adalah 12,9%, dan pada tahun 2023 turun menjadi 6,7%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Determinan Faktor Karakteristik dan Pendidikan Terhadap Balita Stunting Di Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma.
Metode:Metode penelitian dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan di Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma berjumlah 664 balita yang ditimbang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin yaitu berjumlah 87 balita. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil penelitian yaitu ada hubungan antara usia balita dengan kejadian stunting dengan nilai p value = 0,007, tidak ada ada hubungan jeniskelamin dengan kejadan stunting dengan nilai p value = 0,386 dan ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian stunting dengan p value = 0,002.
Kesimpulan: Disarankan kepada pihak petugas kesehatan agar meningkatkan kuantitas dan kualitas promosi kesehatan tentang pencegahan stunting pada ibu hamil dan ibu balita, baik melalui media cetak maupun media elektronik pada saat Posyandu.
Kata kunci: Usia Balita, Jenis Kelamin, Pendidikan Ibu, Stunting
ABSTRACT
Background: Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition, especially in the First 1,000 Days of Life. Stunting conditions can put children at higher risk of suffering from non-communicable diseases as adults. The prevalence of stunting in Bengkulu Province in 2022 was 12.9%, and in 2023 it decreased to 6.7%. The purpose of the study was to determine the Determinants of Characteristic Factors and Education on Stunting Toddlers at the Masmambang Health Center, Seluma Regency.
Method: The research method used a cross-sectional design. The population of this study was all toddlers aged 0-59 months at the Masmambang Health Center, Seluma Regency, totaling 664 toddlers who were weighed. Sampling using the Slovin formula, totaling 87 toddlers. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test.
Results: The results of the study are that there is a relationship between toddler age and stunting incidence with a p value = 0.007, there is no relationship between gender and stunting incidence with a p value = 0.386 and there is a relationship between maternal education and stunting incidence with a p value = 0.002.
Conclusion: It is recommended that health workers increase the quantity and quality of health promotion about preventing stunting in pregnant women and mothers of toddlers, both through print media and electronic media during Posyandu.
Keywords: Toddler Age, Gender, Maternal Education, Stunting