PENERAPAN CLAY THERAPY MENGGUNAKAN MEDIA PLASTISIN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGENGGAM PADA PASIEN STROKE
DOI:
https://doi.org/10.51712/jbhyfy65Abstract
Abstrak
Latar Belakang: Stroke adalah penyakit yang menyebabkan gangguan neurologis yang disebabkan oleh perdarahan atau sumbatan yang terkena pada bagian otak. Salah satu komplikasi yang kemungkinan dapat timbul adalah atrofi otot pada anggota gerak, kekakuan (spastisitas), kelemahan (hemiplagia) atau kontraktur dalam posisi menekuk (fleksi) akibat istirahat di tempat tidur yang berkepanjangan.
Tujuan: Untuk mengetahui penerapan clay therapy menggunakan media plastisin terhadap kemampuan menggenggam pada pasien stroke. Metode: Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus, subjek penelitian ini adalah satu pasien yang mengalami gangguan menggenggam dengan diagnosa stroke non-hemoragik, penelitian ini dilakukan pada tanggal 11-18 Juni 2024 dengan teknik analisis yang disajikan secara narasi dan terstruktur maupun bentuk tabel yang berisi hasil implementasi dari terapi. Hasil: didapatkan hasil selama tujuh hari implementasi sebelum dilakukan didapatkan nilai menggenggam 7,8 kg setelah diberikan mengalami peningkatan dengan nilai 18,6 kg. Kesimpulan: implementasi clay therapy dapat meningkatkan kemampuan menggenggam pada pasien stroke yang mengalami gangguan menggenggam.
Kata kunci: Clay Therapy; Stroke Non-Hemoragik; Gangguan Menggenggam
Abstract
Background: Stroke is a disease that causes neurological disorders caused by bleeding or blockage affecting parts of the brain. One of the complications that may arise is stiffness (spasticity), and weakness (hemiplagia). Objective: To determine the application of clay therapy using plasticine media to the grasping ability of stroke patients. Method: This type of research is descriptive research in the form of a case study, the subject of this research is a patient who experiences grasping disorders with a diagnosis of non-hemorrhagic stroke, this research was conducted on 11-18 June 2024 with analysis techniques presented in a narrative and structured manner as well as form a table containing the results of the implementation of therapy. Results: The results obtained during the seven days of implementation before it were carried out showed that the holding value was 7.8 kg after it was given, which increased to a value of 18.6 kg. Conclusion: the implementation of clay therapy can improve grasping ability in stroke patients who experience grasping disorders.
Keywords: Clay Therapy; Stroke Non-Hemoragik; grasping disorders