ANALISIS KELENGKAPAN BERKAS KLAIM RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU
DOI:
https://doi.org/10.51712/mitraraflesia.v15i2.263Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang: Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya. Klaim BPJS yang tidak layak untuk rawat jalan dan rawat inap di Harapan dan Doa Kota Bengkulu selama 1 tahun (2022) sebanyak 67 berkas  rawat jalan dan 205 berkas untuk rawat inap. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis prosedur pengajuan klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rawat Inap Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu
Metode : Menggunakan metode kualitatif dengan indepth interview yang diambil dari 4 informan. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil : Hasil penelitian diperoleh untuk rekapitulasi pelayanan masih terdapat hal- hal yang perluh diperbaiki antara lain banyak perawat dan juga DPJP yang masih sering salah dalam mengisi tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar, berkas yang tidak terisi diagnosa penyakit dan perlu konfirmasi lagi dengan dokter yang menangani pasien tersebut selain itu untuk berkas pendukung pasien dan bukti pelayanan lainnya masih ada hal-hal yang perluh diperbaiki oleh pihak rumah sakit mulai dari diagosa dari dokter yang tidak tepat, perbedaan koding antara rumah sakit dan koding BPJS dan hasil pemeriksaan penunjang yang tidak ada berkasnya.
Simpulan : Kesimpulan yang di dapat adalah Prosedur pengajuan klaim untuk poin rekapitulasi pelayanan dan berkas pendukung pasien dan bukti pelayanan lainnya masih ada hal-hal yang masi perlu di perbaiki lagi oleh pihak rumah sakit. Saran bagi Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu untuk memperkuat kerja sama dengan dokter dan perawat agar tidak terjadi kesalahan penulisan data pasien dan untuk BPJS agar lebih memperbanyak pelatihan mengenai pengajuan klaim BPJS kesehatan dengan pihak Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu
Kata Kunci: Klaim BPJS, Rawat Inap, Rumah Sakit, BPJS Kesehatan
Â
ABSTRACT
Background : BPJS claims are submissions for the costs of treating BPJS participant patients by the hospital to BPJS Health, carried out collectively and billed to BPJS Health every month. BPJS claims that are not eligible for outpatient and inpatient care at Harapan and Doa Bengkulu City for 1 year (2022) are 67 files for outpatient care and 205 files for inpatient care.
Method : This study aims to analyze the procedures for filing claims for the Health Social Security Administering Body (BPJS) at Inpatient Hope and Prayer Hospitals in Bengkulu City using qualitative methods with in-depth interviews taken from 4 informants.
Results : Checking or checking the validity of the data using source triangulation and method triangulation. The research results obtained for the recapitulation of services there are still things that need to be corrected, including many nurses and also DPJP who are still often wrong in filling in the date of admission and date of discharge, files that do not contain disease diagnoses and need confirmation again with the doctor who treats these patients besides that for patient support files and other evidence of services there are still things that need to be corrected by the hospital starting from the diagnosis from the doctor who is not right, the difference in coding between the hospital and the BPJS coding and the results of supporting examinations where there is no file.
Conclusion : The conclusion that can be obtained is that the procedure for submitting claims for service recapitulation points and patient support files and other evidence of services there are still things that still need to be improved by the hospital. Suggestions for Hope and Prayer Hospital of Bengkulu City to strengthen cooperation with doctors and nurses so that there are no errors in writing patient data and for BPJS to increase training on filing BPJS health claims with Harapan and Prayer Hospital in Bengkulu City
Keywords: BPJS Claims, Hospitalization, Hospitals, BPJS Health
References
DAFTAR PUSTAKA
Atmoko, Tjipto. 2011. Standar Operasional Prosedur (SOP). Unpad, Bandung
Citra Budi, Savitri. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Quantum Sinergis Media: Yogyakarta
Dimick, Chris. . (2010). Achieving Coding Consistency. Journal of AHIMA, 81. No. 7.
Departemen Kesehatan RI, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Differences between bacterial and viral infection - HealthDirect. (2020). Retrieved December
, 2020,
Eramo, Lisa A. (2012). Don't let fear prevent coders from learning ICD-10.
Ernawati, D; Kresnowati, L. (2013). Studi Kualitatif tentang Kompetensi Tenaga Koder dalam Proses Reimbursement Berbasis System Case-mix di Beberapa Rumah Sakit yang Melayani Jamkesmas. Penelitian Internal LPPM Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Huffman, K Edna, (1972), Medical Records Management, Physician Record Company Berwyn, Chicago (1999), Health Information Management, APIKES Dharma Lanbaw, Padang.
Indar I, Indar dan Naiem MF. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Rekam Medis di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2013;2(2):10-18
Mawarni D dan Wulandari RD., 2013. Identifikasi Ketidaklengkapan Rekam Medis pasien Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Jurnal Administrasi Kesehatan. 2013;1(2):192-199
MenKes. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta.
Murty H dan Srimulyani VA., 2013. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai dengan Variabel Pemediasi Kepuasan Kerja pada PDAM Kota Madiun. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi. 2013;1(1);10-17
Naga, dr. ayang Anggraini. (2013). Buku Kerja Praktik Pengkodean Klinis Berdasarkan Rules dan Konvensi ICD-10, WHO.
Nuryati, Niko Tesni Saputro. (2015). Faktor Penyebab Ketidaktepatan Kode Diagnosis di Puskesmas Mojolaban Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015.
Oktamianiza, SKM, M. K. (2016). Ketepatan Pengodean Diagnosa Utama Penyakit Pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Jkn (Jaminan Kesehatan Nasioanal) Di Rsi Siti Rahmah Padang Tahun 2016. MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016, X(72), 159–167.
Pamungkas F, Hariyanto T Dan Utami E.W., Identifikasi Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rsud Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2015;28 (2): 124-128.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis
Paul, J., Modi.A.,& Patel.J (2016). Predicting Green Product Consumption Using Theory Of Planned Behavior And Reanson Action. Journal Of Retailing And Consumer Service
Rahmadhani I.S., Sugiarsi S., dan Pujihastuti A., Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap dalam Batas Waktu Perlengkapan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Kesehatan. 2008;2(2):82-88
Rustiyanto, E. (2009). Etika Perekam Medis dan SistemInformasi Kesehatan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Republik Indonesia, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit, Jakarta.
Santos, Suong; Murphy, Gregory; et.al,. (2008). Organizational Factors Affecting The Quality of Hospital Clinical Coding. Health Information Management Journal, Vol. 37, No. I. .
Sahfitri, Y. (2017).Tinjauan Aspek Keamanan Berkas Rekam Medis Di Ruang Penyimpanan RST.DR. Soetarjo Yogyakarta.Jurnal Perekam Dan Informasi Kesehatan.
Syah, M. Z. S. (2015).Manajemen Citra Kampung Jetis sebagai Sentra Batik di Sidoarjo.Available at:http://digilib.uinsby.ac.id/4126.
S. Supriyanto Dan Ernawati, 2010. Judul : Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Penerbit Cv Andi Offset : Yogyakarta.
Setianto, D. B. (2013) Tinjauan Keakuratan P e n e t a p a n K o d e D i a g n o s i s Utama Berdasarkan Spesiï¬kasi Penulisan Diagnosa Utama Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Permata Me di ka Semarang Periode 2012. Dian Nuswantoro.A v a i l a b l e
Tambunan. 2013. Standar Operasional Prosedur. Jakarta, Pt Suku Buku
Undang – Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
WHO (2010) International Statistical Clasiï¬cation Of Diseases And Related Health Problems
WHO. World Health Statistics: World Health Statistics 2015. Genewa; 2015; p. 55-86.
Wuryandari, G., 2013. Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan. 2013;11(2):60-65

(Print)
(Online)


