FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS ARGAMAKMUR

Authors

  • Erlinda Febrianti Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ratu Samban, Bengkulu Utara
  • Fadillah Sari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ratu Samban, Bengkulu Utara
  • Dwi Hermawati Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ratu Samban, Bengkulu Utara

Abstract

ABSTRAK

Latar Belakang: Berat badan merupakan antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau berat badan lahir rendah (BBLR). Dikatakan BBLR apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram.

Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan jenis penelitian Cross sectional sampel dalam penelitian ini adalah ibu melahirkan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Argamakmur yang berjumlah 66 responden dan analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.

Hasil : Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (Ï-value 0,043), pendidikan (Ï-value 0,028), umur ibu (0,028) dan kekurangan energi kronik (KEK) (Ï-value 0,001) berhubungan dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Simpulan : dalam penelitian ini diharapkan ibu meningkatkan pemeriksaan kehamilan setidaknya empat kali selama kehamilan dan untuk ibu hamil dianjurkan untuk lebih memperhatikan kandungan gizi yang dimakan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan janinnya untuk mencegah terjadinya bayi berat badan lahir rendah (BBLR)

Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Umur Ibu, KEK,BBLR

 

 

ABSTRACT

Background : Body weight is the most important anthropometry and is most often used in newborns (neonates). Body weight is used to diagnose normal or low birth weight (LBW) babies. It is said to be LBW if the baby's birth weight is below 2500 grams.

Methods : This research uses a quantitative analytical approach with a cross sectional research type. The sample in this research is mothers giving birth who are in the working area of the Perumnas Argamakmur Health Center, totaling 66 respondents and data analysis uses univariate and bivariate analysis.

Results : The results of the analysis using the chi-square test showed that knowledge (Ï- value 0.043), education (Ï-value 0.028), maternal age (0.028) and chronic energy deficiency (KEK) (Ï-value 0.001) were related to the incidence of birth weight. Low (LBW).

Conclusion : The conclusion of this study is that it is hoped that mothers will increase their prenatal check-ups at least four times during pregnancy and pregnant women are advised to pay more attention to the nutritional content of what they eat which is useful for meeting the nutritional needs of pregnant women and their fetuses to prevent the occurrence of low birth weight (LBW) babies.

Keywords: Knowledge, Education, Mother's Age, KEK, LBW

References

DAFTAR PUSTAKA

De Onis, M., Borghi, E., Arimond, M., Webb, P., Croft, T., Saha, K., Flores-Ayala, R. 2019. Ambang batas prevalensi wasting, overweight dan stunting pada anak dibawah 5 tahun. Public Health Nutrition, 22(1), 175–179.https://doi.org/10.1017/S1368980018002434. (diakses pada maret 2024).

Dhanker, M. 2013. Etiological factors associated with low birth weight new brons. In J Bass App Med Sci.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. 2023. Data laporan tahunan BBLR bidang KIA.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. 2023. Data badan pusat statistik

Halu, 2019. Hubungan status sosio ekonomi ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas La’O. Wawasan Kesehatan, 4(2), 74–80

Jhoshi, H. S. 2014. Risk Factors for Low Birth Weight (LBW) Babies and its Medico- Legal Significance. J Indian Acad Forensic Med

Kusparlina, E. P. 2016. Jurnal penelitian kesehatan suara forikes. (Jurnal of health research), 4(1), 21-26

Masturoh, I,.dan Anggita, N.2018. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:307

Notoatmodjo, S. 2017. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pratama, S. A., Hanum, L., & Handoyo, Y. B. 2018. Angka Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan, 1(2).

Puskesmas Perumnas, 2024. Profil Puskemas Perumnas Data BBLR tahunan dari bidang KIA

Puspitaningrum, E. M. 2018. Hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSIA ANNISA kota Jambi tahun 2018. Scientia Journal, 7(2), 1-7.

Rahfiludin, M. Z., & Dharmawan, Y. 2018. Risk factors associated with low birth weight. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 13(2), 75-80.

Sadarang, R. 2021. Kajian Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Indonesia: Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jurnal Kesmas Jambi, 5(2), 28-35.

Susanti, 2016. Perawatan Bayi Resiko Tinggi Jakarta: EGC

Verma, S. 2016.Effect of maternal nutrition status on birth weight of baby. International Journal of Contemporary Medical Research

WHO. 2022. Global nutrition targets 2025: Low birth weight policy brief. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-NMH-NHD-14.5. (diakses pada maret 2024.)

Downloads

Published

2025-02-06

Issue

Section

Articles